Power Steering merupakan suatu sistem kerja dimana sang pengemudinya tidak perlu menguras tenaganya untuk memutar roda kemudi, karena akan di bantu oleh power steering yang mendapat tenaga dari mesin. Bagaimana cara kerja Power Steering??? Baca terus kebawah ya….. π
Secara umum power steering terbagi menjadi 2:
- Hidraulik Power Steering
- Electronic Power Steering
Hidraulik Power Steering
Mengandalkan fluida yang bertekanan. Power steering jenis ini mendapat tenaga dari putaran mesin yang diteruskan menggunakan V-Belt ke vane pump melalui pulley. Putaran tersebut mendorong fluida ke piston dalam power steering. Sehingga apabila roda kemudi di putar (kiri atau kanan), maka fluida bertekanan ini akan mendorong piston sehingga putara roda kemudi terasa ringan.
Didalam vane pump terdapat relief valve, tujuan utama dari relief valve tersebut adalah. Apabila mobil sedang dalam kecepatan tinggi, maka fluida tersebut akan memiliki tekanan yang sangat tinggi. Sehingga dapat menjadi berbahaya apabila roda kemudi tidak sengaja terputar. Oleh karena itu dibuatlah relief valve, sehingga apabila fluida memiliki tekanan yang terlalu tinggi. Tekanan tersebut akan mampu mendorong pegas relief valve. Sehingga fluida yang tadinya di alirkan ke steering gear, akan di bocorkan kembali ke resevoir. Sehingga efeknya roda kemudi/steer akan terasa lebih berat.
Selain vane pump, komponen utama dalam power steering adalah pegas torsi yang berada di dalam steering gearbox. Kerja dari pegas torsi tersebut adalah sebagai pemberi arah dari tekanan fluida dari vane pump sebelum diteruskan ke piston rack.
Electronic Power Steering
Seiring berjalannya waktu, pada mobil – mobil city car. Saat ini sudah tidak lagi menggunakan Hidraulik Power Steering, melainkan menggunakan Electric Power Steering. Electric Power Steering tidak lagi menggunakan fluida bertekanan sebagai media kerjanya, melainkan menggunakan motor listrik yang mendapat arus dari battery sebagai sumber tenaganya. Pada mobil yang sudah menggunakan EPS, biasanya terdapat angle sensor dalam steering coloumn-nya. Sehingga apabila sensor membaca adanya pergerakkan steer, sensor akan mengirim signal ke ECU lalu ECU akan memerintahkan motor EPS untuk bekerja dengan memberi tenaga ekstra agar pengemudi memutar steer terasa ringan. Teknologi ini memiliki banyak keuntungan diantaranya adalah tidak ada lagi kemungkinan kebocoran tekanan fluida, perawatan yang cenderung lebih mudah, tidak membebani putaran mesin, dan dapat secara variable mengurangi bantuan tenaga untuk memutar steer saat mobil sedang dalam kecepatan tinggi
wow….
masih aktif ngeblog si bos π
mantap juragan π
Hahahha……. Ini semua berkat Juragan” sekalian, termasuk ente Juragan……. π π π
wahhhhh…… enakan jadi bengkel power stering,komponenya praktis,MAKASIH gan infonya,juragan baik buangetttt…..
Pak,mobil saya peugeot 406 barus ganti selang power steering dan setelah digantikrn bocor dan rapuh(press ulang,bukan ori)malah sekarang terasa berat seperti bila saya berkecepatan tinggi.Bisa jelaskan kenapa begitu sementara jujurnya memang lebih stabil.
Terimakasih
Pak,mobil sy peugeot 406 baru press ulang selang power steering dan hasilnya malah sedikit berat seperti bila saya berkecepatan tinggi,atau jujurnya memang lebih stabil.pertanyaannya knp malah lebih berat sementara seharusnya lebih ringan krn penyuplyan oil lebih lancar?
Terimakasih
makasih ana jd tau dweh…
Iyaa sifft lah mkasihh sob aku jadi tau..:D