Setelah membahas soal cara kerja mesin 4 Langkah kemarin, maka kesempatan kali ini kita akan sedikit membahas mengenai cara kerja dari mesin 2 Langkah yang terkenal dengan banyaknya asap knalpot. 😀
Memang tidak banyak mobil yang menggunakan sistem kerja mesin 2 langkah ini. Namun sebagai contoh Daihatsu Hijet 550cc adalah mobil yang menggunakan mesin 2 Langkah. Untuk motor hingga saat ini memang masih cukup banyak yang menggunakan kerja mesin ini, diantaranya adalah Kawasaki Ninja 150 dan Yamaha RX-King.
Maka langkah pertama dari cara kerja mesin ini adalah seperti dilihat pada gambar diatas. Kita mulai dari saat piston melakukan langkah kompresi. Setelah terjadi ledakan dari percikan bunga api busi maka piston terjadi langkah ekspansi / power yang tentunya bergerak dari TMA ke TMB. Nah dalam perjalanan ini lah hasil sis pembakaran langsung dibuang lewat lubang exhaust dan di saat yang bersamaan campuran udara+BBM yang tadinya berada di bawah piston (awalnya campuran BBM+Udara memenuhi ruang silinder bawah dan poros engkol) dengan adalanya satu jalur kecil, saat piston bergerak dari TMA ke TMB maka campuran udara+BBM segar tadi terkompres sehingga berpindah ke dalam silinder yang siap di kompresi.
Lalu setelah mencapai TMB maka piston akan bergerak kembali ke TMA untuk di kompresi dan dilakukan pembakaran seperti tadi. Nah saat piston melakukan TMA maka campuran udara+BBM segar akan masuk dari karburator ke bagian poros engkol kembali. Begitu seterusnya. Dalam mesin ini tidak ada katup masuk dan buang seperti hal-nya mesin 4 langkah. Adapun katup yang ada di mesin 2 langkah, adalah katup buluh atau dalam bahasa inggris reed valve.
https://willycar.com/2014/04/07/fungsi-dan-cara-kerja-katup-klep-motor-2tak/
Keuntungan dari mesin ini adalah hanya dengan 2 langkah sudah dapat menghasilkan tenaga. Tidak seperti mesin 4 langkah yang membutuhkan 4 langkah piston untuk menghasilkan 1 kali tenaga. Rpm yang dihasilkan juga dapat lebih tinggi dari pada 4 langkah. Lebih efisiensinya kerja mesin maka tenaga yang dihasilkan juga relatif lebih besar bila dibandingkan dengan mesin 4 langkah yang kapasitas silindernya sama seperti 2 langkah. Mesin juga cenderung lebih responsif di banding 4 langkah.
Kerugian dari mesin ini dibanding dengan mesin 4 langkah adalah. Membutuhkan kehadiran oli samping yang bertugas untuk melumasi silinder karena oli mesin tidak masuk ke dalam ruang poros engkol, efeknya adalah campuran udara+BBM yang bercampur juga dengan oli samping dan ikut terbakar dalam silinder menghasilkan asap yang cukup mengganggu emisi saat mesin tersebut beroperasi. Efisiensi BBM juga menjadi lebih tinggi dibanding dengan mesin 4 Langkah.