Cara kerja Kopling Mobil Manual

kopling 1

 

Seperti yang kita ketahui, kopling atau dalam bahasa jerman berarti kupplung memiliki fungsi utama yaitu sebagai penghubung antara putaran mesin dari flywheel / roda gila ke transmisi yang nanti pada akhirnya putaran berakhir di roda.

Seperti yang kita ketahui, syarat utama dalam kerja kopling adalah sebagai berikut:

–         Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut tanpa sentakan

–         – Dapat memindahkan tenaga dari mesin ke transmisi tanpa slip

–         Dapat memutus dan menghubungkan dengan sempurna dan cepat

Konstruksi kopling sendiri pada umumnya adalah terdiri dari

–         Plat kopling

–         Plat penekan

–         dipragma spring atau coil spring

–         realease bearing

–         clutc cover release fork

–         release cylinder

 

Antara diapragma dan coil spring memang memiliki keunggulan dan kerugian masing-masing. Diantaranya:

Bagi coil spring memiliki keunggulan penekanan terhadap plat kopling lebih kuat namun memiliki kelemahan yaitu membutuhkan tenaga untuk menekan pedal kopling yang besar dan konstruksi rumit sehingga harganya cukup mahal. Konstruksi ini memang biasa terdapat dalam kendaraan beban berat seperti truck.

 

Bagi diapragma spring memiliki keunggulan tenaga yang dibutuhkan untuk menekan pedal kopling relatif lebih ringan, penekanan terhadap plat kopling lebih merata dan tenaga pegas tidak akan berkurang karena gaya sentrifugal saat kecepatan tinggi. Namun kelemahan dari konstruksi ini adalah pekenanan terhadap plat kopling kecil. Sehingga konstruksi jenis ini lebih banyak di dapati di mobil – mobil penumpang.

45_300x277

Untuk cara kerja dari sistem kopling yang menggunakan coil spring dan diapragma spring diantaranya:

Coil Spring:

Saat pedal kopling di tekan maka release fork menekan release bearing, release bearing menekan release lever sehingga release lever mengangkat pressure plate melalui pivot pin melawan tekanan pressure spring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara flywheel dan pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi.

 

Saat pedal kopling di lepas maka release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan release lever sehingga pressure spring menekan pressure plate dan pressure plate menekan clutch disc ke flywheel.

 

Diapragma spring

saat pedal kopling di tekan release fork menekan release bearing, release bearing menekan diapragma spring sehingga diapragma spring mengangkat pressure plat melalui pivot ring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara flywheel dan pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke imput shaft transmisi.

Saat pedal kopling dilepas release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan diapragma spring sehingga diapragma spring menekan pressure plate dan pressure plate menekan clutch disc ke flywheel.

Plat kopling lah yang berperan utama dalam system kerja kopling ini. Konstruksi dari plat kopling yaitu plat kopling itu sendiri yang berbahan kanvas, clutch hub yang berfungsi sebagai tempat dari shaft atau berputarnya plat kopling, torsion damper yang berfungsi meredam kejutan saat kopling berhubungan. Selain itu terdapat juga cushion plate di dalam plat kopling yang di rivet (paku keling) yang juga berfungsi untuk memperlembut saat kopling baru akan menempel.

 

Mekanisme dari penggerakan kopling itu sendiri pada umumnya di Indonesia terdiri dari 2 jenis. Yaitu kopling mekanis dan kopling hidraulis.

Dimana kopling mekanis menggunakan media kawat baja untuk menggeser kopling dan kalau kopling hidraulis menggunakan media fluida yang memang lebih lembut dalam pengoperasiannya.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s