Sempat terlintas dipikiran saya saat sedang berkendara, lalu ada salah satu sepeda motor yang oleh pemiliknya mika lampu stop motor itu diganti dengan yang warna bening dan saat motor tersebut mengerem cahaya putih yang keluar sungguh menyilaukan dan cukup sukses menganggu perjalanan saya tersebut. Hingga pada akhirnya saya berpikir mengapa selama ini lampu stop mobil dan motor yang standard keluaran dari pabrik berwarna merah atau bila menggunakan bohlam putih namun tetap mika lampunya berwarna merah.
Ilmu Fisika
Hingga bila kita masih ingat saat belajar FISIKA pada saat SMA dalam topik cahaya. Maka kita akan mengetahui bahwa wanra merah merupakan warna yang memiliki panjang gelombang paling panjang dibanding yang lain. Itulah mengapa warna merah mudah kita lihat dalam kondisi gelap dan cahaya merah menjadi warna yang sering digunakan oleh para gedung – gedung tinggi agar mudah dilihat oleh pilot. Warna merah memiliki range panjang gelombang 620-750nm. Maka berikut adalah daftar panjang gelombang warna yang ada.
– Ungu: 380-450 nm
– Biru: 450-495 nm
– Hijau: 495-570 nm
– Kuning: 570-590 nm
– Jingga: 590-620 nm
– Merah: 620-750 nm
Aplikasi di Otomotif
Ya setelah membaca sedikit penjelasan yang saya tulis diatas, mungkin teman-teman sudah dapat menyimpulkan mengapa warna merah dijadikan warna standard didunia otomotif yang di aplikasikan pada lampu stop. Karena selain lebih mudah dilihat dibanding warna lainnya dalam kondisi gelap, warna merah digunakan juga karena menjadi warna yang lebih mudah menembus tebalnya kabut atau lebatnya hujan saat hal tersebut terjadi. Untuk itu kami sarankan untuk tidak mengganti mika lampu stop baik motor ataupun mobil, karena selain sudah dilindungi oleh undang-undang sehingga bagi para pelanggar dapat dikenakan sanksi pidana. Penggantian warna lain terutama bening juga dapat mengganggu pengguna jalan lain dan dapat membahayakan.